Rumah Tongkonan

                    Rumah Tongkonan 

Rumah Adat Tongkonan memiliki bentuk rumah panggung persegi panjang dengan atap menyerupai perahu menggunakan buritan. Namun, dengan menyamakan atap rumah adat Toraja ini dengan tanduk kerbau.

Bagian atap hunian juga terbuat dari daun nipa, dan kelapa serta mampu bertahan hingga 50 tahun lamanya jika perawatannya dilakukan dengan benar. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai rumah adat tongkonan berikut ini:


Pengertian Rumah Tongkonan


Rumah Adat Tongkonan sebagai Rumah Adat yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan dengan filosofi Aluk Todolo. Rumah Tongkonan juga menjadi simbol martabat keluarga dari masyarakat Toraja sehingga pembangunannya tidak sembarangan. Dengan bentuk desain, hingga posisi rumah dan tiang-tiangnya rumah adat ini memiliki nilai serta arti yang berbeda-beda.

Pertama, posisi rumah menghadap ke utara yang mengartikan di mana lokasi dari Puang Matua Yang Mahakuasa, yaitu di arah utara. Kini rumah adat sudah tak banyak digunakan sebagai hunian karena telah membangun rumah biasa. Rumah adat ini kemudian dialih fungsikan menjadi pusat budaya masyarakat Toraja.

Rumah adat ini juga difungsikan sebagai pusat berbagai kegiatan sosial hingga tempat upacara religi bagi keluarga yang memiliki rumah tersebut. Selain itu rumah adat tradisional, rumah ini juga dapat digunakan sebagai menyimpan padi.

Menurut buku karya Kasdar berjudul Arsitektur Benteng dan Rumah Adat di Sulawesi (2018), pembuatan Rumah Adat Tongkonan bermula dari perkenalan tempat tinggal yang beratap daun dan berdindingkan tebing, serta tiangnya yang berbentuk segitiga. Rumah Adat Tongkonan juga sebagai peralihan ke masa pengenalan empat tiang.


Berikutnya, pada masa penyempurnaannya masyarakat juga mengenal ornamen berupa simbol penanda status sosial seseorang pada pemilik rumah. Kian banyak tanduk kerbau yang dipasang pada bagian atas rumah adat tongkonan maka kian tinggi juga di strata sosial yang ia miliki penghuni rumah tersebut.


Jenis Rumah Adat Tongkonan


Rumah adat Tongkonan memiliki jenis yang beragam. Tiap rumah sendiri dibuat berbeda didasarkan pada peran pemimpinnya. Dahulu, rumah tongkonan hanya diperuntukkan untuk raja, kepala suku beserta keturunannya. Rumah adat tongkonan sendiri memiliki bentuk menyerupai perahu Kerajaan China. Berikut ini beberapa jenis Rumah adat Tongkonan yang perlu kamu ketahui:


Tongkonan Pekamberan

Jenis Rumah Adat Tongkonan yang pertama adalah Tongkonan Pekamberan. Jenis Rumah Adat Tongkonan ini sendiri secara khusus dibangun bagi para keluarga besar dari tokoh masyarakat yang memiliki otoritas tinggi di masyarakat.

Rumah Adat Tongkonan Pekamberan umumnya digunakan oleh para penguasa untuk mengatur proses pemerintahan adat Toraja. Dengan keberadaan Tongkonan Pekamberan kemudian mewajibkan pada keluarga turunan pemiliknya kemudian melanjutkan tugas menjaga tradisi untuk kemudian mewariskannya kepada generasi selanjutnya.


Tongkonan Layuk

Tongkonan Layuk sebagai Jenis Rumah Adat Tongkonan selanjutnya. Tongkonan Layuk sebagai jenis rumah adat yang pertama kali menjadi pusat pemerintahan. Urusan-urusan kekuasaan dan pemerintahan kemudian dilangsungkan di rumah Tongkonan Layuk ini.

Selain itu Rumah Tongkonan Layuk juga menjadi salah satu simbol masyarakat Toraja sesuai cerminan para leluhurnya. Rumah Adat Tongkonan Batu A’riri juga kerap digunakan oleh masyarakat Toraja sebagai rumah para keluarga biasa dan digunakan sebagai hunian yang berukuran tidak terlalu besar dibandingkan rumah Tongkonan lainnya.


Tongkonan Batu Ariri


Tongkonan batu Ariri merupakan rumah tongkonan ketiga. Meski berperan sebagai tempat pembinaan keluarga di suku Toraja yang hendak membangun rumah Tongkonan pertama kali, Rumah adat Toraja ini tidak memiliki kekuasaan dalam adat.


Keunikan Rumah Adat Tongkonan


Kini rumah adat Tongkonan tak lagi difungsikan sebagai rumah tinggal saja karena hampir setiap penduduk yang menghuni rumah ini juga membangun rumah tinggalnya sendiri. Pada mulanya rumah adat Tongkonan kerap digunakan sebagai salah satu pusat budaya bagi para masyarakat Toraja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKLUNG:Alat Musik Tradisional